Galeri

Minggu, 10 Januari 2016

Psikologi Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi pendidikan memang sangat penting bagi seorang pendidik. Seorang pendidik yang sudah mempelajari ataupun sudah memahami psikologi pendidikan akan sangat mudah untuk melakukan proses pembelajaran. Psikologi pendidikan akan membantu tenaga pendidik untuk menemukan metode yang pas untuk peserta didik mereka karena tenaga pendidik sudah mengatahui psikologi peserta didik mereka masing-masing.

Keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai
peranannya antara lain akan dipengaruhi oleh pemahamannya tentang perkembangan peserta didik. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, kita perlu memahami perkembangan, sebab hal ini membantu kita dalam memahami tingkah laku. Tingkah laku siswa sendiri dipelajari dalam suatu ilmu yang disebut sebagai psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia.

Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan ketrampilan keguruan yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Di antara pengetahuan-pengetahuan yang perlu di kuasai guru adalah pengetahuan psikologi yang erat kaitannya dengan proses belajar dan mengajar dalam suasana zaman yang berbedda dan penuh tantangan seperti sekarang ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian psikologi dan definisinya?
2. Apakah definisi tentang pendidikan?
3. Bagaimanakah arti penting dari psikologi pendidikan?
4. Bagaimanakah definisi tentang psikologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari psikologi dan pengertiannya.
2. Untuk mengetahui definisi dari pendidikan.
3. Mengetahui arti dari psikologi pendidikan
4. Memahami definsi tentang psikologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Definisi Psikologi

1. Pengertian Psikologi

Kata psikologi merupakan dua akar kata yang bersumber dari dua bahasa Yunani, yaitu: Psyche (jiwa) dan Logos (ilmu). Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuwan dan para filosof untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memehami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Namun ternyata tidak cocok, lantaran menurut para ilmuwan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada di luar kaidah keilmuan dan etika falsafi. Kaidah saintifik dan patokan etika filosofis ini tak dapat dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi

Pada asasnya psikologi menyentuh banyak bidang kehidupan diri organisme baik manusia ataupun hewan. Namun secara lebih spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku menusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk-makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.

Berdasarkan ruang lingkup atau objek yang di selidiki, maka psikologi dapat di bagi menjadi dua. Pertama, psikologi secara umum yaitu ilmu jiwa yang pempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradap. Kedua, psikologi secara khusus yaitu ilmu jiwa yang pempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia.[1]

Alhasil, secara ringkas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya.

2. Definisi psikologi

Kata psikologi merupakan dua akar kata yang bersumber dari dua bahasa Yunani, yaitu: Psyche (jiwa) dan Logos (ilmu). Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuwan dan para filosof untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memehami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Namun ternyata tidak cocok, lantaran menurut para ilmuwan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada di luar kaidah keilmuan dan etika falsafi. Kaidah saintifik dan patokan etika filosofis ini tak dapat dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi.

Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak sama karena:

- Ilmu jiwa adalah : ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi tentang jiwa itu.

- Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah

Beberapa definisi tentang psikologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain :

1. Willhelm Wundt menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciouness). Definisi ini sangat membatasi tentang garapan psikologi karena tidur dan mimpi dianggap bukan sebagai kajian psikologi.

2. Woodworth dan Marquis menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang aktivitas-aktivitas individu mencakup aktivitas motorik, kognitif, maupun emosional.

3. Branca dalam bukunya yang berjudul Psychology The Science of Behavior, mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tentang perilaku.

4. Sartain dkk menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang perilaku manusia.

5. Knight dan Knight menyatakan bahwa psikologi dapat didefinisikan sebagai suatu study sistematis tentang pengalaman dan perilaku manusia dan hewan, normal dan abnormal, individu dan social.

6. Morgan menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan hewan, namun penerapan ilmu tersebut pada manusia (the science of human and animal behavior; it includes the application of this science to human problems).

Dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang memepelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku baik manusia ataupun hewan yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari ataupun yang tidak disadari yang diperoleh melalui suatu proses atau langkah-langkah ilmiah tertentu.

Tetapi yang paling penting dan dapat di petik dari berbagai pengertian di atas adalah hal yang cukup memberikan wawasan pengertian tentang psikologi sehingga paling tidak, dapat di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu tersebut tidak dapat di lepaskan dari lingkungan.[2]

Sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga sekarang masih tampak pengaruhnya. terasa oleh organ-organ biologis (jasmani). Sedangkan dalam filsafat, psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan. Dengan demikian, maka timbul bermacam-macam definisi psikologi yang satu sama lain berbeda, yaitu:

1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life)
2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind)
3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku

Pada asasnya, psikologi menyentuh banyak bidang kehidupan diri organism baik manusia maupun hewan. Namun secara lebih spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan dengan organism manusia. Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha si perilaku manusia, alas an dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.

B. Definisi Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata "didik", lalu mendapat awalan "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam bahasa Inggris, Education (pendidikan) berasal dari kata Educate (mendidik) artinya memberi peningkatan (to give rise to) dan mengembangkan (to develop). Dalam pengertian sempit, pendidikan (education) berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk lain pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran karena pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran. Jika pengertian seperti ini kita pedomani, setiap orang yang berkewajiban mendidik (seperti guru dan orang tua) tentu harus melakukan perbuatan mengajar. Padahal, mengajar pada umumnya diartikan secara sempit dan formal sebagai kegiatan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar ia menerima dan menguasai materi pelajaran tersebut.

Dalam Dictionary of Psychology Pendidikan sebagai ……"the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes, etc. Usually term is applied to formal institution." Jadi, pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (sekolah dan madrasah) yang diperguanakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal, disamping secara formal seperti di sekolah, madrasah, dan institusi lainnya. Bahkan, menurut definisi diatas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction).

C. Arti Penting Psikologi Pendidikan

Tanpa mengurangi peranan ditaktik dan metodik psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, termasuk para siswa yang satu sama lainnya berbeda itu, amat penting bagi para guru di semua jenjang kependidikan. Jenjang kependidikan ini meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah 3 tahun yang diselenggarakan dalam institusi sekolah dan madrasah.[3]

Para ahli psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun) tak pernah memiliki respon yang sama persis terhadap situasi belajar-mengajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan jasmani, intelegensi dan ketrampilan motor/jasmaniah. Anak-anak itu, seperti juga anak-anak lainnya, relatif berbeda dalam kepribadian sebagaimana yang tampak dalam penampilan dan cara berpikir atau memecahkan masalah mereka masing-masing. Pendidikan juga merupakan lingkungan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi antar individu, baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya, terjadi proses atau peristiwa psikologis. Peristiwa dan proses psikologis ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan para siswa secara tepat.

Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan erat hubungannya antara psikologi khusus dengan pendidikan, seerat metodik dengan kegiatan pengajaran. Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam prosses belajar mengajar sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon guru ataun orang yang sedang bertugas di lembaga-lembaga pendidikan formal. Di samping psikologi pendidikan, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini berkembang pula pengetahuan sejenis tetapi lebih sempit yang disebut "didaksologi". Didaksologi agaknya merupakan subdisiplin psikologi pengajaran (instructional psychology). Psikologi pengajaran sendiri sesungguhnya hanya bagian dari psikologi pendidikan.

Berbeda dengan psikologi pendidikan, psikologi pengajaran lebih menekankan aspek-aspek penyajian materi pelajaran dan komunikasi antara guru dengan para siswa dalam proses instruksional dan proses belajar mengajar. Di Australia kajian mengenai komunikasi instruksional seperti ini biasanya terdapat dalam mata kuliah yang disebut Psychology and instruction (psikologi dan pengajaran). Ruang lingkup kajian psychology dan instruction lebih sempit daripada psikologi pendidikan, tetapi masih lebih luas daripada didaksologi.

Ada beberapa hal penting yang perlu penyusun kemukakan mengenai kajian psikologi pendidikan, antara lain:

1.    Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil-hasil temuan riset psikologis.
2.    Hasil-hasil temuan riset psikologis tersebut kemudian dirumuskan sedemikian rupa hingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode serta startegi-strategi yang utuh.
3.    Konsep, teori, metode, dan strategi tersebut kemudian disistematisasikan sedemikian rupa hingga menjadi "repertoire of resources", yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktek-praktek kependidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar.

D. Definisi Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri. Mereka menganggap psikologi pendidikan tidak memiliki teori, konsep, dan metode sendiri. Hal ini terbukti dengan banyaknya hasil-hasil riset psikologi-psikologi lain yang diangkat menjadi teori, konsep, dan metode psikologi pendidikan.

Salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan (applicable) adalah Arthur S. Reber (1988) seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City, University of British Columbia Canada, dan juga pada University of Innsbruck Australia. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin Ilmu psikologi yang berkaitan denagn teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut:

1.      Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
2.      Pengembangan dan pembaruan kurikulum
3.      Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4.      Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayaguanaan ranah kognitif
5.      Penyelenggaraan pendidikan keguruan.

E. Ruang lingkup psikologi pendidikan

Mengigat bahwa psikilogi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi pendidikan, maka ruang lingkup psikologi mencakup topic-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan.[4]

Untuk memperkaya pandangan kita tentang ruang lingkup psikologi psikologi pendidikan, berikut ini akan di kemukakan apa yang di uraikan oleh Good and Brophy dalam bukunya yang berjudul “Education Pshychologi, a Realistic Approach” (1977), dalam buku tersebut di uraikan tentang psikologi pendidikan menjadi 6 bagian yaitu:

Bagian 1: Menguraikan tentang psikologi dalam hubungannya dengan tugas guru.

Bagian 2: Managemen kelas yang mencakup antara lain:

· Perkembangan dan sosialisasi anak.
· Kepemimpinan dan dinamika kelompok
· Hasil-hasil penelitian manajemen kelas
· Mengurangi masalah-masalah manajemen melalui persiapan yang baik dan pengajaran yang efektif

Bagian 3: Menguraikan masalah belajar yang meliputi:


· Pengertian tentang belajar
· Prinsi-prinsip umum belajar
· Model-model dan desain instruksional
· Prinsi-prinsip pengajaran

Bagian 4: Pertumbuhan, perkembanagan, dan pendidikan antara lain:

· Prinsi-prinsip perkembangan psikologi
· Perkembangan fisik
· Aplikasi prinsip- prinsip perkembangan kedalam pendidikan

Bagian 5: Mengenai motifasi.

· Pengertian motifasi
· Prilaku stimulus-respon
· Teori kognitif dari motivasi
· Aplikasi motivasi dalam pendidikan dan pengajaran

Bagian 6: prinsip-prinsip evaluasi dan pengukuran.

· Macam-macam tes
· Cara-cara menyusun tes
· Performance test
· Prosedur penilaian
· Monitoring kemajuan siswa
· Reabilitas dan validitas test
· Penggunaan statistik dalam pengolah hasil

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi pada diri seseorang banyak sekali ,baik sifat maupun jenisnya.karena itu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.[5]

Pada cirri- cirri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, menurut Slameto mengungkapkan 6 kriteria perubahan tingkah laku.

· Perubahan terjadi secara wajar

Perubahan ini berarti bahwa ,seseorang yang belajar akan menyadari terjdinya perubahan itu atau sekurang kurangnyaia merasakan telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya.

· Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorangberlangsung secara berkesinambungan,tidak statis.satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan dan proses belajar selanjutnya.

· Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.Dengan demikian, semakin banyak usaha belajaritu dilakukan, sekamakin banyak dan baik perubahan yang diperoleh.perubahan yang bersifst aktif tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan usaha dari individu itu sendiri.

· Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja.

· Perubahan dalm belajar bertujuan dengan terarah

Perubahan ini berarti, bahwa perubahan tingkahlaku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

· Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar, meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Psikologi adalah ilmu yang memepelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku baik manusia ataupun hewan yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari ataupun yang tidak disadari yang diperoleh melalui suatu proses atau langkah-langkah ilmiah tertentu.

Ilmu psikologi itu sendiri juga berkembang dalam dua cabang, antara lain sebagai berikut:

1. Psikologi umum: mempelajari gejala psikis pada manusia seperti motivasi, intelegensi, minat dan sebagainya.

2. Psikologi terapan: mempelajari gejala psikis manusia menurut aspek-aspek tertentu sesuai dengan tujuannya. Psikologi terapan meliputi psikologi pendidikan, psikologi belajar, psikologi komunikasi dan sebagainya.

Pendidikan ialah proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran.

Psikologi pendidikan mencakup semua hal yang bersifat kependidikan terutama hal belajar, mengajar, dan belajar-mengajar.

Prinsip, konsep, dan metode psikologi pendidikan merupakan landasan berpikir dan bertindak bagi guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang selaras dengan keadaan dan kebutuhan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ø http://muhammadalisunan.blogspot.co.id/2012/05/landasan-psikologi-pendidikan.html

Ø http://www.academia.edu/5490375/Makalah_psikologi_pendidikan

Ø Ahamadi, abu.1983. psikologi umum. Surabaya: bina ilmu

Ø Sopiatin popi dan sahrani sohari.2011.psikologi belajar dalam perspektif islam.bogor :ghalia Indonesia.

Ø Desmita. 2011.psikologi perkembangan peserta didik. Bandung. PT remja rosda karya.

Ø Fauzi, ahmad.2004. psikologi umum. Bandung. CV pustaka setia.

Ø Purwanto,ngalim.1990.psikologi pendidikan. Bandung. PT Rosda karya.

[1] Ahmadi abu, psikologi umum. Surabaya PT bina ilmu. 1983. Hal 5

[2] Desmita.Psikologi perkembangan peserta didik.Bandung.PT remaja rosda karya.2011.Hlm7

[3] Fauzi,Ahmad.Psikologi umum.Bandung.CV Pustaka Setia.2004.Hlm12

[4] Purwanto,Ngalim.Psikologi pendidikan.Bandung.PT Remaja rosda karya.1990.Hlm11-12

[5] Sopiatin,popi dan Sahrani,Sohari.Psikologi belajar dalam perspektif islam.Bogor.Ghalia Indonesia.2011.Hlm11


By : Hanifah M

Tidak ada komentar: