Galeri

Rabu, 24 September 2014

Kegiatan Peringatan Isra' Mi'raj HMP Humanistics dan HMP Biosver




ALLAH MENYUKAI ORANG-ORANG YANG TEGUH IMANNYA
PENYEMPURNA AKHLAK JUGA DISELEKSI

Pelaksanan peringatan Isro’ mi’roj Nabi yang diselenggarakan oleh panitia dari kolaborasi dua HMP Humanistics dan HMP Biosver telah dilaksanakan kemarin pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2014, bertempat di Aula Universitas Islam Jember dengan tokoh pembicara dosen aswaja 3 yakni Al Mukarrom Drs. K.H. Hamid Hasbullah, yang di hadiri oleh dekan FKIP, dosen FKIP, Anggota HMP, Orkema (UKM) yang ada di Universitas Islam Jember, tidak lupa pula dengan alumni Universitas Islam Jember turut
diundang.

Dalam mau’idhoh hasanah yang disampaikan oleh Drs. K.H. Hamid Hasbullah bahwasannya Isro’ mi’roj menurut orang pada umumnya adalah hari penetapan shalat lima waktu, tapi pada hakikatnya bukanlah itu, lalu kalau begitu isro’ mi’roj itu apa? Ternyata beliau menuturkan hal itu hanyalah buah dari isro’ mi’roj Nabi. Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul ketika berusia 40 tahun dan wafat ketika berumur 63 tahun. Berarti Nabi memimpin selama 23 tahun. Kemudian kejadian isro’ mi’roj terjadi kapan? Nabi di-isro’dan mi’roj-kan oleh Allah bukan di awal atau akhir kerasulannya, namun di tengah-tengah kerasulannya sebelum hijrah. Hal ini bukanlah hal biasa, namun Allah mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk menguji keimanan Rasul. Dan mengetahui siapakah orang-orang yang benar iman kepada Allah SWT.

Peristiwa ini tidak bisa dirasionalkan karena ini adalah mukjizat Allah. Meskipun dalam ilmu fisika terdapat rumus perhitungan kecepatan rambat cahaya, namun kecepatan isro’ mi’roj tidak bisa dirumuskan. Ada perbedaan penyebutan kepada hamba–Nya, ketika Rasul belum hijrah sebutan tersebut berupa Ya Ayyuhannas, dan setelah hijrah berupa Ya Ayyuhal ladziina Aamanuu. Kenapa hal ini terjadi? Itulah untuk sebutan orang orang yang umum dan orang-orang yang khusus beriman pada Allah. Pada saat penyampaian peristiwa isro’ mi’roj kepada para umat, Nabi dianggap gila, dicemooh dan tidak ada yang mempercayainya, kecuali Abu Bakar, yitu orag yang pertama kali membenarkan peristiwa isro’ mi’roj tersebut, yang kemudian oleh rosulullah diberi gelar As-Shiddiq. Dan terkenal sampai sekarang sebagai sahabat yang memiliki nama Abu Bakar As-Shiddiq.

Allah Maha Berkendak atas semua yang diinginkan, Siti Maryam saja melahirkan bayi tanpa seorang suami. Yang secara biologis hal ini tidak mungkin karena tidak ada proses pembuahan, tapi tidak berlaku pada Kekuasaan Allah yang menembus akal manusia. Ingat pula pada peristiwa Nabi Ibrahim yang hendak dibakar karena telah menghancurkan berhala di Makkah?. Kita semua tahu bahwa api sangatlah panas, ketika itu malaikat angin mendatangi Nabi Ibrahim untuk membantunya, tapi Nabi Ibrahim tidak membutuhkan bantuan malaikat tersebut dengan alasan mereka adalah sama-sama makhluk Allah SWT. Karena itu Allah menjadikan api tersebut dingin dan selamat tanpa membuat Nabi kedinginan.

Itulah keimanan para Nabi yang sangat mahal. Kalau orang terdahulu menuhankan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, tapi orang sekarang mengubahnya menjadi Uang Yang Maha Kuasa.

Suksesnya Orang dulu dikarenakan keimananannya. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz saking imannya pada Allah, setiap minggunya beliau mendatangi ulama’ yang berbeda untuk meminta dibacakan surat Al Qur’an yang berisi tentang kematian, dengan seksama betul beliau mendengarkan ayat tersebut hingga beliau menangis kemudian kembali ke rumahnya. Karena kebiasaan tersebutlah beliau sampai-sampai tidak pernah menggunkan fasilitas dalam pemerintahan untuk keperluan pribadi. Subhanallah. Sungguh hal yang harus diketahui oleh para calon pemimpin Negara kita.

Kesimpulan dari tausiyah tersebut adalah bagaimana kita harus lebih membentuk iman yang kuat. Iman yang kuat akan menambah kecintaan Allah SWT terhadap hambanya, sperti yang dialami oleh para Nabi dan Rosul. Maka kita sebagai manusia biasa yang masih jauh dari kesempurnaan, sudah sepantasnya untuk saling mengingatkan satu sama lain. Bangsa mengalami kerusakan moral, politik dan sebagainya dikarenakan iman yang tidak kokoh. Dari itu harapan kami, kita sebagai mahasiswa Universitas Ialam Jember harus lebih memperkokoh iman.(mf/12).

Dan sebaik-baik perubahan dimulai dari diri sendiri, barulah dikembangkan kepada orang lain.
(Astana Mahabarata)

Tidak ada komentar: